AKU CINTA ISLAM


Join the forum, it's quick and easy

AKU CINTA ISLAM
AKU CINTA ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
AKU CINTA ISLAM

Sebuah Kebenaran dan bagaimana cara kita menyikapi hidup yang sebenarnya.


You are not connected. Please login or register

Sejarah Agama Sikh

Go down  Message [Halaman 1 dari 1]

1Sejarah Agama Sikh Empty Sejarah Agama Sikh Thu May 12, 2011 12:05 am

Hipotesa

Hipotesa
Administrator Website
Administrator Website

Sejarah Sikhisme

Nanak: Sang Pendiri
Nanak lahir di desa Talwandi, India, kira-kira 30 mil di bagian barat daya Lahore, ibukota Punjab. Dikatakan bahwa tahun kelahirannya adalah 1469 AD. Orangtuanya merupakan rakyat biasa yang memeluk agama Hindu. Ada dongeng tentang masa remaja Nanak yang menggambarkan ia menyerang seorang guru Hindu agar menyebutkan nama sejati dari Tuhan.

Pada usia muda, Nanak dikatakan memberi pelajaran agama kepada pendeta-pendeta Brahman tertentu tentang hal-hal yang suci. Lepas dari apakah kisah-kisah ini benar atau tidak, hidupnya lebih banyak dipersembahkan untuk meditasi dan agama daripada bekerja. Pekerjaan yang dipilih orangtua untuknya tidak memuaskan dan menyebabkan dirinya menjadi seperti kambing hitam di dalam keluarganya. Akhirnya ia mendapat sebuah jabatan di pemerintahan yang ditawarkan oleh saudara iparnya dari kota lain. Namun Nanak tetap tidak puas dan melanjutkan pencaharian yang terus-menerus kepada kebenaran religius.

Pada usia 33 dikatakan ia menerima panggilan illahi.

Suatu hari setelah mandi, Nanak menghilang ke dalam hutan dan mendapat penampakan kehadiran Tuhan. Ia diberikan secangkir minuman dewa, yang diterimanya dengan syukur. Tuhan berkata kepadanya: “Aku menyertai engkau. Aku telah membuat engkau berbahagia, dan juga mereka yang akan menyebut namamu. Pergilah, dan ulangi apa yang telah Kusampaikan, dan biarlah orang lain juga melakukan hal yang sama. Jagalah kemurnianmu dari dunia. Lakukanlah pengulangan NamaKu, amal, penyucian, pemujaan, dan meditasi … NamaKu adalah Tuhan, sang Brahma yang utama. Dan engkau adalah Guru illahi” (M.A. McAuliffe, Sikh Religion: Its Guru, Sacred Writings, and Authors, London: Oxford University Press, 1909, hal. 33-35).

Tiga hari kemudian Nanak kembali dari hutan dan setelah membisu selama satu hari, ia mengumumkan, “Tidak ada Hindu dan tidak ada Musalman” (Ibid., hal. 37). Di India, Muslim dikenal dengan sebutan “Musalman”.

Nanak, bersama sahabat penyairnya, Mardana, terus menyebarkan ajaran barunya yang relatif tidak begitu berhasil, sampai sekembalinya mereka ke Punjab. Murid-murid kini mulai mengelilinginya dan agama baru tersebut terus berkembang sepanjang hidupnya. Kira-kira pada usia 70 Nanak meninggal, namun telah dipersiapkan seorang penerus yang pertama kali ditunjuk untuk meneruskan misinya. Pilihannya jatuh kepada murid kepercayaannya yang bernama Angad. Menurut tradisi, dalam keadaan sekaratpun, Nanak menentramkan Hindu maupun Islam.

Para Musalman, yang telah menerima Nama Allah dari sang Guru, mengatakan bahwa mereka akan menguburkannya setelah ia mati. Sebaliknya, para pengikut Hindunya berkata bahwa mereka akan mengkremasinya. Ketika sang Guru diundang untuk memutuskan pembahasan itu, ia berkata: “Biarkan orang Hindu meletakkan bunga di sebelah kananku, dan para Musalman di sebelah kiriku. Bunga yang masih segar pada pagi harinya, boleh diberikan kepada tubuhku.” Guru Nanak kemudian meminta orang ramai itu untuk bernyanyi: “Oh para sahabatku, berdoalah untukku sehingga aku dapat bertemu dengan Allahku.” Sang Guru menarik sehelai tilam di atasnya, menyembah kepada Allah, dan memadukan terangnya dengan Guru Angad (penerusnya) … Ketika tilam tersebut diangkat keesokan harinya, tidak ditemukan apapun dibawahnya. Bunga di kedua sisi mekar semuanya. Semua orang Sikh sangat menghormati tempat dimana sang Guru diletakkkan … di Kartepur di Punjab. Orang Sikh mendirikan sebuah tempat pemujaan, dan para pengikut Muhammad membangun sebuah makam bagi yang mulia (Nanak – penerjemah) di pinggir Ravi. Kedua tempat tersebut kini telah terkikis habis oleh sungai (Ibid., hal. 190-191).

https://akucintaislam.indonesianforum.net

Kembali Ke Atas  Message [Halaman 1 dari 1]

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik