AKU CINTA ISLAM


Join the forum, it's quick and easy

AKU CINTA ISLAM
AKU CINTA ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
AKU CINTA ISLAM

Sebuah Kebenaran dan bagaimana cara kita menyikapi hidup yang sebenarnya.


You are not connected. Please login or register

Mencari Agama yang Logis

Go down  Message [Halaman 1 dari 1]

1Mencari Agama yang Logis Empty Mencari Agama yang Logis Wed Apr 20, 2011 5:09 pm

Hipotesa

Hipotesa
Administrator Website
Administrator Website

MENCARI AGAMA YANG LOGIS
Oleh SOLATUN

Judul Buku : Santri-Santri Bule ( Cetakan Pertama, Maret 2004)
Pengarang : Prof. Dr. Deddy Mulyana, M.A.
Tebal : 350 halaman (11 CM X 18 CM) HVS 53 Gram/M2
Penerbit : Remaja Rosdakarya Bandung,

Memakkahkan dan me-Madinahkan London, Paris, Washington, New York, dan Melbourne. Itulah obsesi para santri bule yang tidak kesemuanya bule.
Paradoks, memang. Umat Islam Indonesia begitu resah dengan gerakan pemurtadan teroragnisir. Irene Handono, mantan biarawati yang kini menjadi mubaligh kondang membeberkan bagaimana gereja Katholik dan Protestan dengan gigih menjajapaksakan agama mereka kepada kaum Muslim yang lemah ekonomi. Bujuk rayu, tipu daya, dan aneka cara pun mereka lakukan demi kembalinya domba-domba liar, sebutan untuk orang non-Kristen. Targetnya pun sangat vulgar, menjadikan 50 persen penduduk Indonesia masuk Kristen, dan memastikan Presiden Republik Indonesia tahun 2004 seorang Kristen.
Orang-orang di Eropa, Amerika, dan Australia bergejala sebaliknya. Mereka berbondong-bondong kembali ke dalam Islam. Mengapa disebut kembali ke dalam Islam? Deddy Mulyana memilih sebutan yang tepat; karena setiap manusia lahir ke dunia dalam keadaan fitrah. Fitrah manusia itu adalah tunduk kepada ketentuan Tuhan. Tunduk kepada ketentuan Tuhan itu adalah inti dari segala ajaran Islam. Kembali ke dalam fitrah berarti kembali ke dalam Islam.
Pertanyaan kita, mengapa begitu paradoks?. Agama Kristen, katakanlah demikian sebutan paling popular untuk Kristen maupun Katholik, ditinggalkan secara berramai-ramai oleh pemeluknya di Eropa, Amerika, dan Australia. Orang Kristen di Indonesia sebaliknya menjejal-jejalkan agama yang sudah tidak laku di negeri asalnya itu kepada bangsa Indonesia yang sudah beragama. Fridaus Kadir yang Presiden Indonesian Moslem Association of America (IMAAM) pun mengkonfirmasikan kebenaran informasi dan gejala hengkang ramai-ramai dari agama Kristen itu. IMAAM misalnya, membeli sebuah gereja di Meryland yang sudah puluhan tahun ditinggalkan jemaatnya. Awalnya gereja itu ditutup dan disewakan kepada klub bulu tangkis. Bangunan megah di atas lahan 300 meter lebih itu pun kini sudah menjadi masjid dan madrasah.
Ada apa dengan agama Kristen dan pemeluknya? Santri-santri bule pada umumnya menyatakan bahwa mereka kembali ke dalam Islam oleh karena mereka di dalam Kristen mengalami kekecewaan beragama dan kelaparan spiritual. Itulah alasan paling menonjol yang mendorong orang-orang Eropa, Amerika dan Australia berbondong-bondong kembali ke dalam Islam. Kristen sebagai agama dominan selama belasan abad telah gagal memberikan tuntuna kepada pemeluknya.
Deddy Mulyana dengan seksama merangkum berbagai pengakuan panjang lebar, lugas, dan spontan dari mereka. Para santri bule itu menyatakan bahwa, ajaran Kristen tidak rasional, tidak logis, dan banyak mengandung pertentangan. Di antara yang tidak masuk akal itu kata mereka, tentang Trinitas, tentang dosa warisan, dan tentang kematian dan kebangkitan kembali Isa Al-Masih. 57 persen pendeta Lutheran Amerika bahkan terang-terangan menyatakan bahwa Bibel bukan firman Tuhan.
Kegalauan spiritual dan kekecewaan itu telah menjadikan banyak sekali orang-orang Barat linglung. Mereka akhirnya mengikuti sekte-sekte yang aneh-aneh seperti sekter Kenisah Rakyat pimpinan Jim Jones yang berakhir dengan bunuh diri massal dengan cara minum racun berjamaah. Kisah tragis yang serupa terjadi pada sekte Ranting Daud pimpinan Devid Koresh yang berakhir dengan bunuh diri missal dengan cara membakar diri berjamaah di Waco, Texas.
Sebagian dari mereka ada yang memilih masuk agama Buda dan Hindu. Sebagian terbesar dari mereka masuk Islam yang oleh Deddy Mulyana dalam buku ini disebut dengan kembali ke dalam Islam dan dijuluki santri-santri bule. Sebutan santri bule ini tidak dimaksudkan bahwa mereka yang hijrah berramai-ramai itu hanya orang berkulit putih. Deddy Mulyana tampaknya lebih memaksudkan penyebutannya itu untuk menggambarkan bahwa Agama Kristen yang didominasi orang bule itu kini ditinggalkan umatnya.
Mengapa memilih kembali ke dalam Islam? Islam itu merupakan agama yang logis, ideologinya jelas, luwes, tidak berbelit-belit, sederhana, praktis, dan tidak diskriminatif. Islam itu universal dan lebih humanis dibanding agama apapun yang lainnya. Alasan ini juga yang telah menjadikan Irene Handono yang biarawati di Indonesia kembali ke dalam Islam. Menurut Irene, adalah tidak logis kalau Tuhan dan manusia ciptaannya itu kemudian menjadi sama kedudukan dan statusnya, seperti meja hasil buatan tukang kayu adalah tidak masuk akal jika kemudian menjadi tukang kayu atau sama dengan tukang kayu. Demikian juga adalah sangat tidak logis jika Yesus yang ciptaan Tuhan kemudian menjadi Tuhan atau sama dengan Tuhan.

Islam, sebaliknya tidak mengenal kependetaan dan kepastoran yang hierarkis. Umat Islam tidak memerlukan perantara di dalam berhubungan dengan Tuhan. Islam juga sangat menghargai wanita, tidak seperti sangkaan banyak orang Barat. Itulah sebabnya kebanyakan bule yang masuk Islam justeru perempuan. Umat Islam juga tidak perlu menanggung dosa orang lain yang bukan hasil perbuatan sendiri. Demikian juga umat Islam tidak perlu dimintakan atau mewakilkan kepada siapapun permohonan ampunan atas dosa mereka masing-masing.
Kelogisan ajaran Islam juga telah menjadikan kebanyakan orang-orang cerdik pandai di Eropa dan Amerika kembali ke dalam Islam. Orang-orang seperti Roger Garaudi merupakan bagian dari puluhan ribu cendekiawan bule yang kembali ke dalam Islam. Muhammad Webb, muslim asal Amerika misalnya menyatakan bahwa ia masuk Islam bukan karena sentiment sesat atau emosi, melainkan berdasarkan kajian dan penelitian yang jujur, tekun, dan tanpa prasangka. Mertze Dahlin menyatakan bahwa dengan menjadi Muslim tidak perlu lagi perantara untuk menjadi dekat dengan Tuhan. Tidak perlu lagi melalui Yesus dan semacamnya. Sedang Muhammad Ali yang bernama asli Casius Clay memilih Islam karena melihat di dalam Kristen begitu kental dengan perbudakan dan diskriminasi rasial.
Menarik sekali. Pergumulan Deddy Mulyana dengan kisah-kisah nyata itu. Sebagian di antara kisahnya adalah bagian dari pengalaman langsung dirinya di Australia dan Amerika. Deddy Mulyana menemukan bukti kebenaran pernyataan Sekretaris Kedubes Inggeris untuk Indonesia di kantor Persatuan Islam tahun 1985 lalu. Kata Sekretaris itu, sekiranya umat Islam di Inggeris terus bertambah, maka pemerintah Inggeris akan mengurangi jumlah anggota kepolisiannya. Alasannya jelas dan sederhana, belum pernah sekalipun polisi Inggeris menemukan seorang muslim Inggeris yang menyetir sambil mabuk, atau memerkosa, berjudi, dan membunuh.
Gelombang kembali ke dalam Islam di Eropa, Amerika dan Australia memang fenomenal. Tahun 1994 misalnya, tercatat rata-rata 11. 000 orang Amerika setiap tahun orang kembali ke dalam Islam. Firdaus Kadir menyebut kenaikan angka pertumbuhan rata–rata 10 persen setiap tahunnya. Saat ini sudah lebih dari 10 juta orang Amerika menjadi Muslim kembali. Sementara itu, Muslim Inggeris memiliki wakil tersendiri di dalam parlemen, dan di Jerman pun terjadi arus kembali ke dalam Islam yang jauh lebih deras.
Sebuah potret yang sangat indah, mengejutkan, tetapi paradoks jika kita sandingkan dengan potret keadaan keberagamaan di Indonesia. Deddy Mulyana mengupas tuntas pengalaman-pengalaman spiritual ratusan santri bule tersebut dengan gaya lugas dalam buku ini. Bahasa yang cair dan mengalir membuat buku ini begitu nyaman dibaca dan cocok untuk siapa saja.Itu semua terutama karena Deddy Mulyana memang lebih biasa mempergunakan gaya tutur di dalam banyak tulisannya.
Isi keseluruhannya dibagi ke dalam tiga bagian utama. Pendahuluan yang ditulis Deddy Mulyana mengayun kita ke dalam kenyamanan membaca. Bagian pertama memaparkan ungkapan kesaksian lugas dan spontan dari 23 orang santri bule asal Amerika. Sebagian dikutip dari sumber-sumber yang sangat otoritatif atau dapat dipercaya. Sebagian lainnya merupakan pernyataan kesaksian di mana Deddy Mulyana secara pribadi mendengar dan menyaksikannya. Bagian kedua memaparkan berbagai kesaksian 20 orang santri bule asal Eropa. Bagian terakhir memaparkan kesaksian 20 orang santri bule asal Australia. Bagian terakhir ini merupakan bagian di mana Deddy Mulyana menyaksikan secara langsung dan mendengarkan kesaksian mereka. Di antaranya bahkan kembali ke dalam Islam dengan bimbingan Deddy Mulyana. Semua kesaksian mereka mencengangkan, mengharukan, dan menggugah spiritualitas kita.

https://akucintaislam.indonesianforum.net

Kembali Ke Atas  Message [Halaman 1 dari 1]

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik