AKU CINTA ISLAM


Join the forum, it's quick and easy

AKU CINTA ISLAM
AKU CINTA ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
AKU CINTA ISLAM

Sebuah Kebenaran dan bagaimana cara kita menyikapi hidup yang sebenarnya.


You are not connected. Please login or register

MEMBAHAS "BID'AH"

4 posters

Go down  Message [Halaman 1 dari 1]

1MEMBAHAS "BID'AH" Empty MEMBAHAS "BID'AH" Sat May 14, 2011 11:43 am

ferdy_pasundan

ferdy_pasundan

https://2img.net/r/ihimizer/i/dscn86482.jpg/
tempat2 keramat yang banyak berada di perempatan jalan gitu, yang katanya kalo di pindah bisa menimbulkan korban.

MENGENAL BID’AH

Mirip Syari’at Tetapi Sesat
Spoiler:
Antara Bid’ah dan Ikhtilaf Ulama’ (Perbedaan Pendapat Ulama)
Spoiler:
Menyoal Bid’ah Hasanah

Spoiler:

Beda Bid’ah Dengan Al-Maslahah Al-Mursalah

Pembolehan bid’ah sering dialamatkan kepada para sahabat maupun tabi’in, lalu itu dijadikan alasan untuk membuat syariat-syariat baru. Yang paling sering dijadikan alasan mereka adalah sejarah Jam’ul Qur’an (pengumpulan Al-Qur’an), yang termasuk bentuk dari al-maslahah al-mursalah.

Al-Maslahah al-Mursalah diberlakukan untuk menjaga perkara yang bersifat dharuri dan bertujuan untuk raf’ul haraj (menghilangkan keberatan) dalam menjalankan ketentuan syari’at. Hal ini berbeda dengan bid’ah yang diada-adakan meskipun dianggap sebagai maslahah mursalah oleh orang yang tidak memahami perbedaan diantara keduanya.

KHURAFAT MENURUT ISLAM:
Spoiler:

BENTUK-BENTUK KHURAFAT
Spoiler:
HUKUM BERAMAL DENGAN KHURAFAT
Spoiler:
BID’AH DAN KHURAFAT DI INDONESIA
Spoiler:

Demikianlah kepercayaan sejumlah orang Jogja atau Jawa pada umumnya. Bahwa benda-benda di sekeliling mereka memiliki jiwa.

Spoiler:

Prosesi

Spoiler:

HUKUM MEMBANGUN, MEMBERI PENERANGAN DAN BERIBADAH DI KUBURAN
Spoiler:
Inilah yang dikatakan oleh para ulama, dan inilah yang mereka praktekkan, hendaknya kita dan seluruh kaum muslimin tidak tertipu dangan perbuatan kebanyakan orang-orang awam tentang agama meski di gelari oleh pengikutnya dengan habib, gus, kyai dan para pengikutnya berupa penyimpangan-penyimpangn berbahaya, sampai-sampai tidak ada kuburan yang di keramatkan pun yang sepi dari pengunjung, untuk mencari berkah, pesugihan bahkan ada juga ritual seks terbuka ,bukan dengan pasangan yang sah, bahkan itulah persyaratan yang harus di penuhi demi terpenuhinya hajat.Wallohu’alam.[b][flash][/flash][code]

2MEMBAHAS "BID'AH" Empty Re: MEMBAHAS "BID'AH" Sat May 14, 2011 1:21 pm

Hipotesa

Hipotesa
Administrator Website
Administrator Website

bid'ah adalah ibadah yang tidak pernah dikerjakan/diajarkan sunnah Rasulullah saw.

Untuk masalah bid'ah, kita harus mengerti, banyak pengelakan tentang ini, Profesor

Ada yang berkata: “Kalau tidak mau bid'ah jangan pake Motor/Mobil, Rasulullah memakai Onta! Kalau gak mau bid'ah jangan pake Handphone, Rasulullah gak pernah pake Handphone!”.


Jawaban: “Disinilah kesalahan besar! Bid'ah yang dimaksudkan adalah masalah ibadah, bukan perkembangan TEKNOLOGI/ZAMAN. Teknologi boleh berkembang, tapi ibadah JANGAN!!, adanya perkembangan tehnologi bukan perkembangan ibadah. Rasulullah sudah mengajarkan sesempurna mungkin dan Islam adalah sempurna, jangan mengada-adakan urusan baru!!

lihat hadits dibawah..

Sok Santai
“Berpeganglah kalian kepada sunnahku dan sunnah Khulafaur Rosyidin yang terpimpin. Peganglah dia dengan gigi-gigi taringmu. Dan jauhilah oleh kalian mengada-adakan urusan baru. Sebab sesungguhnya setiap bid'ah adalah sesat.” (HR. Empat Ahli Hadits, kecuali Nasa'i)
Aisyah ra. menuturkan, Muhammad Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa mengada-adakan sesuatu dalam agama kamu ini, yang tidak ada asal usulnya dari agama ini, maka tertolaklah”. (HR. Bukhari dan Muslim)


“Barangsiapa mengamalkan sesuatu yang tidak ada perintahnya dari kami, maka tertolah”. (HR.Muslim)
Hudzaifah ra. memberitahukan, Muhammad Rasulullah saw. bersabda. “Allah tidak akan menerima puasa ahli bid'ah, juga tidak menerima sholatnya, hajinya, umrohnya, dan jihadnya. Ia keluar dari Islam laksana seutas rambut yang keluar dari tepung”.
(HR. Ibnu Majah)


Yang disayangkan banyak sekali orang-orang yang tidak mengerti sunnah dan membenarkan pendapat mereka masing-masing tentang bid'ah dengan landasan akal logika mereka yang benar-benar salah juga tidak ada dalil sama sekali yang membenarkan mereka, dan mereka mengatai orang-orang yang menghindari bid'ah adalah berlebihan bahkan sesat. Apakah sebagian dari pembaca termasuk? Maka haruslah tanyakan lagi pada hati nurani, Rasulullah yang benar, atau malah ustad-ustad baru atau orang-orang yang sok ustad tadi yang lebih benar daripada Rasulullah dan Empat Imam Mazhab besar (Hanafi, Maliki, Hambali, Syafi'i)? Silahkan di telaah lagi. Bedakan mana yang fanatis, mana yang berlebihan, mana yang benar, mana yang mengada-ada, dan mana yang menjaga sunnah,

Apa bedanya orang yang menjalankan bid'ah dengan orang yang menjalankan ajaran aliran Islam baru? Huh?
Jawabannya : "Tidak ada bedanya!!" HOY!!

HINDARI BID'AH..
Kena Kungfu Gue nih!

https://akucintaislam.indonesianforum.net

3MEMBAHAS "BID'AH" Empty Re: MEMBAHAS "BID'AH" Sat May 14, 2011 1:41 pm

Hipotesa

Hipotesa
Administrator Website
Administrator Website

Tapi untuk bid'ah hasanah dan bid'ah sayyiah itu ada saudaraku, karena aku mengikuti pedomanku Imam As-Syafi'i
Cuma banyak saja ulama yang salah mengartikannya..
Saya jelaskan sedikit untuk penguat pendapat Imam Syafi'i,

Bidah hasanah adalah bidah yang berdasarkan sunnah tapi tidak dikerjakan Rasulullah
sedangkan Bidah sayyiah adalah ibadah yang tidak ada asal usulnya dalam Sunnah.

Syubhat-syubhat para pendukung bid’ah hasanah
(Imam Syafii mendukung bid’ah hasanah??)

Syubhat pertama :
Spoiler:

Sebelum menjelaskan maksud dari perkataan Imam As-Syafii ini apalah baiknya jika kita menelaah definisi bid’ah menurut beberapa ulama, sebagaiamana berikut ini:

Definisi bid’ah menurut para ulama
Spoiler:
Dari defenisi-defenisi di atas maka secara umum dapat kita simpulkan bahwa bid’ah adalah segala perkara yang terjadi setelah Nabi, sama saja apakah perkara tersebut terpuji ataupun tercela dan sama saja apakah perkara tersebut suatu ibadah maupun perkara adat.

Karena keumuman ini maka kita dapati sekelompok ulama yang membagi hukum bid’ah menjadi dua yaitu bid’ah hasanah dan bid’ah sayyi’ah, bahkan ada yang membagi bid’ah sesuai dengan hukum taklifi yang lima (haram, makruh, wajib, sunnah, dan mubah), sebagaimana pembagian bid’ah menurut Al-’Iz bin Abdissalam yang mengklasifikasikan bid’ah menjadi lima (wajib, mustahab, haram, makruh, dan mubah), beliau berkata,

“Bid’ah terbagi menjadi bid’ah yang wajib, bid’ah yang haram, bid’ah yang mandub (mustahab), bid’ah yang makruh, dan bid’ah yang mubah. Cara untuk mengetahui hal ini yaitu kita hadapkan bid’ah tersebut dengan kaidah-kaidah syari’at, jika bid’ah tersebut masuk dalam kaidah-kaidah pewajiban maka bid’ah tersebut wajib, jika termasuk dalam kaidah-kaidah pengharaman maka bid’ah tersebut haram, jika termasuk dalam kaidah-kaidah mustahab maka hukumnya mustahab, dan jika masuk dalam kaidah-kaidah mubah maka bid’ah tersebut mubah. Ada beberapa contoh bid’ah yang wajib, yang pertama berkecimpung dengan ilmu nahwu yang dengan ilmu tersebut dipahami perkataan Allah dan perkataan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, hal ini hukumnya wajib karena menjaga syari’at hukumnya wajib dan tidak mungkin menjaga syari’at kecuali dengan mengenal ilmu nahwu, dan jika suatu perkara yang wajib tidak sempurna kecuali dengan perkara yang lain maka perkara yang lain tersebut hukumnya wajib. Contoh yang kedua adalah menjaga kata-kata yang ghorib (asing maknanya karena sedikit penggunaannya dalam kalimat) dalam Al-Qur’an dan hadits, contoh yang ketiga yaitu penulisan ushul fiqh, contoh yang keempat pembicaraan tentang al-jarh wa at-ta’dil untuk membedakan antara hadits yang shahih dengan hadits yang lemah. Kaidah-kaidah syari’at menunjukan bahwa menjaga syari’at hukumnya fardlu kifayah pada perkara-perakra yang lebih dari ukuran yang ditentukan dan tidaklah mungkin penjagaan syari’at kecuali dengan apa yang telah kami sebutkan (di atas).”

Ada beberapa contoh bid’ah yang haram, diantaranya madzhab Qodariyah, madzhab Al-Jabariah, madzhab Al-Murji’ah, dan membantah mereka termasuk bid’ah yang wajib.

Ada beberapa contoh bid’ah yang mustahab diantaranya pembuatan Ar-Robt dan sekolah-sekolah, pembangunan jembatan-jembatan, dan setiap hal-hal yang baik yang tidak terdapat pada masa generasi awal, diantaranya juga sholat tarawih, pembicaraan pelik-pelik tasowwuf (sejenis mau’idzoh yang sudah ma’ruf), perdebatan di tengah keramaian orang banyak dalam rangka untuk beristidlal tentang beberapa permasalahan jika dimaksudkan dengan hal itu wajah Allah. Contoh-contoh bid’ah yang makruh diantaranya menghiasi masjid-masjid, menghiasi mushaf (Al-Qur’an), adapun melagukan Al-Qur’an hingga berubah lafal-lafalnya dari bahasa Arab maka yang benar ia termasuk bid’ah yang haram.

Contoh-contoh bid’ah yang mubah diantaranya berjabat tangan setelah sholat subuh dan sholat ashar, berluas-luas dalam makanan dan minuman yang lezat, demikian juga pakaian dan tempat tinggal, memakai at-thoyaalisah (sejenis pakaian yang indah/mahal) dan meluaskan pergelangan baju. Terkadang beberapa perkara diperselisihkan (oleh para ulama) sehingga sebagian ulama memasukannya dalam bid’ah yang makruh dan sebagian ulama yang lain memasukannya termasuk sunnah sunnah yang dilakukan pada masa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dan sepeninggal beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam, hal ini seperti beristi’adzah dalam sholat dan mengucapkan basmalah.” (Qowa’idul ahkam 2/173-174)

Ada 3 hal penting berkaitan dengan pengklasifikasian ini:
Spoiler:

Demikian contoh-contoh lain dari bid’ah mustahab (hasanah) yang disampaikan oleh beliau diantaranya : pembangunan sekolah-sekolah merupakan sarana untuk menuntut ilmu, dan pembicaraan tentang pelik-pelik tasawwuf yang terpuji adalah termasuk bab mau’izhoh (nasehat) yang telah dikenal.

Kedua :
Dalam contoh-contoh bid’ah yang disyari’atkan (baik bid’ah yang wajib maupun bid’ah yang mustahab) sama sekali beliau tidak menyebutkan bid’ah-bid’ah yang dikerjakan oleh para pelaku bid’ah (Seperti sholat rogoib, maulid Nabi, peringatan isroo mi’rooj, tahlilan, dan lain-lain) dengan dalih bahwa bid’ah tersebut adalah bid’ah hasanah, bahkan beliau dikenal dengan seorang yang memerangi bid’ah.

Ketiga : Beliau dikenal dengan orang yang keras membantah bid’ah-bid’ah yang disebut-sebut sebagai bid’ah hasanah.

Berkata Abu Syamah (salah seorang murid Al-’Iz bin Abdissalam),

Spoiler:

Pengklasifikasian bid’ah menjadi bid’ah dholalah dan bid’ah hasanah juga diikuti oleh Imam An-Nawawi, beliau berkata, “Dan bid’ah terbagi menjadi bid’ah yang jelek dan bid’ah hasanah”, kemudian beliau menukil perkataan Al-’Iz bin Abdissalam dan perkataan Imam Asy-Syafi’i di atas (lihat Tahdzibul Asma’ wal lugoot 3/22-23).

Kembali pada perkataan Imam Asy-Syafi’i :
Spoiler:

Kedua : Kita menafsirkan perkataan Imam As-Syafi’i ini dengan perkataannya yang lain sebagaimana disebutkan oleh Imam An-Nawawi dalam Tahdziib Al-Asmaa’ wa Al-Lughoot (3/23)

Spoiler:

Ketiga : Oleh karena itu tidak kita dapati Imam Asy-Syafii berpendapat dengan suatu bid’ahpun dari bid’ah-bid’ah yang tersebar sekarang ini dengan dalih hal itu adalah bid’ah hasanah. Karena memang maksud beliau dengan bid’ah hasanah bukanlah sebagaimana yang dipahami oleh para pelaku bid’ah zaman sekarang ini.

Diantara amalan-amalan yang dianggap bid’ah hasanah yang tersebar di masyarakat namun diingkari Imam As-Syafii (karena ini adalah bid'ah yang munkar (sayyiah) bukan Hasanah adalah :
Spoiler:

Keempat : Para imam madzhab syafiiyah telah menukil perkataan yang masyhuur dari Imam As-Syafii, yaitu perkataan beliau;
Spoiler:

Kesimpulan :
Spoiler:

Sebagai tambahan penjelasan, berikut ini penulis menyampaikan perbedaan antara bid’ah hasanah dengan maslahah mursalah :

Maslahah mursalah harus memenuhi beberapa kriteria yaitu:
Spoiler:

Jika demikian maka kita mengetahui bahwa bid’ah berbeda bahkan bertentangan dengan maslahah mursalah, karena obyek dari maslahah mursalah adalah perkara yang bisa dicerna dan ditangkap dengan akal secara terperinci seperti perkara-perkara adat, berbeda dengan perkara-perkara ibadat, oleh karena peribadatan sama sekali bukanlah obyek dari maslahah mursalah. Adapun bid’ah adalah sebalikinya yang menjadi obyeknya adalah peribadatan. Oleh karena itu tidak butuh untuk mengadakan peribadatan-peribadatan yang baru karena tidak bisa dicerna secara terperinci berbeda dengan perkara-perkara adat yang berkaitan tata cara kehidupan maka tidak mengapa diadakannya perkara-perkara yang baru. Para ulama telah menjelaskan bahwa asal hukum dalam peribadatan adalah haram hingga ada dalil yang menunjukan akan keabsahannya, berbeda dengan perkara-perkara adat asal hukumnya adalah boleh hingga ada dalil yang mengharamkannya. Demikian juga perkara-perkara bid’ah biasanya maksudnya adalah untuk berlebih-lebihan dalam beribadah karena pelakunya tidak puas dengan syariat yang dibawa oleh Nabi, maka ia bukanlah termasuk maslahah mursalah karena di antara tujuan dari maslahah mursalah adalah untuk peringanan.

Dan perbedaan yang paling jelas bahwasanya masalahah mursalah adalah wasilah untuk bisa melaksanakan seeuatu perkara dan bukan tujuan utama, berbeda dengan bid’ah.

https://akucintaislam.indonesianforum.net

4MEMBAHAS "BID'AH" Empty Re: MEMBAHAS "BID'AH" Sat May 14, 2011 1:46 pm

ferdy_pasundan

ferdy_pasundan

mantab saudaraku heheh Smile

nah yang jadi pertanyaan gmn ya cara menghilangkan bid'ah2 yang udah lama terjadi di kalangan kaum muslimin ?
susahh bangett karena mreka udah terbiasa dengan amalan trsbt

5MEMBAHAS "BID'AH" Empty Re: MEMBAHAS "BID'AH" Sat May 14, 2011 1:49 pm

Hipotesa

Hipotesa
Administrator Website
Administrator Website

ferdy_pasundan wrote:mantab saudaraku heheh Smile

nah yang jadi pertanyaan gmn ya cara menghilangkan bid'ah2 yang udah lama terjadi di kalangan kaum muslimin ?
susahh bangett karena mreka udah terbiasa dengan amalan trsbt

Udah baca "Bid'ah Hasanah menurut Imam Syafi'i" yang anna post di atas?? Anna setuju masalah itu, cuma banyak yang salah menilai mana yang baik dan mana yang munkar..

https://akucintaislam.indonesianforum.net

6MEMBAHAS "BID'AH" Empty Re: MEMBAHAS "BID'AH" Wed May 18, 2011 5:14 pm

Anshor

Anshor
Anggota
Anggota

bedug itu sebener ny kn jg bid'ah ya klo g salah tuk tuk tuk tuk

7MEMBAHAS "BID'AH" Empty Re: MEMBAHAS "BID'AH" Wed May 25, 2011 4:23 am

C'est La Vie

C'est La Vie
Anggota
Anggota

Biarlah ALLAH Yang Menilai Kita Cukup Ikuti Kata Hati Saja Gan Peringatan

Sponsored content



Kembali Ke Atas  Message [Halaman 1 dari 1]

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik